Siswa MTs Al-Abrar Panggala Tangani Sampah Palstik, Begini Caranya..
Menurut studi dari University of Leeds yang dipublikasikan pada jurnal Science, mengungkapkan bahwa konsumsi plastik atau tidak ada perubahan signifikan pada aksi daur ulang, maka diperkirakan Bumi akan memiliki 1,3 miliar ton sampah plastik pada 2040.
Memang kebutuhan konsumsi yang tinggi menjadi alasan utama, tapi sampah plastik sangat sulit terurai menjadi masalah
Banyak cara yang bisa digunakan untuk mengurangi penyebaran sampah plastik yaitu dengan membawa tas sendiri atau disiasati dengan menggunakan alat minum pribadi.
Akan tetapi berbeda dengan Madrasah Tsanawiyah Al-Abrar Panggala, pada tahun pertama didirikannya sampah plastik dari munuman gelas di bakar, atau dibuang ke rerumputan dengan luas lokasi dan tingginya rumput kondisi ini terkesan tanpa masalah. Akan tetapi sejak tahun 2018 sampai tahun 2020 dari tujuh siswa pendaftar pertama hingga mencapai tiga puluh tiga siswa ternyata sampah plastik sudah semakin sulit tertangani, apa lagi lahan kosong sudah banyak difungsikan sebagai sarana olah raga, panggung kreasi, gazebo, parkiran, dan kolam ikan tentu akan membuat sempitnya tempat pengalihan sampah palstik.
Tahun 2021 siswa kembali mengalami peningkatan siswa tercatat di data emis 2021 sebanyak lima puluh dua siswa. Sementara menurut survei para wali kelas rata-rata siswa mengkomsumsi minuman gelas sebanyak enam gelas per hari, apabila sehari lima puluh dua siswa minum air gelas sebanyak enam gelas maka jumlah perharinya sebanyak tiga ratus dua belas gelas. Tiga ratus dua belas dikali empat pekan maka jumlahnya seribu dua ratus empat puluh delapan gelas, ini terhitung dalam satu bulan. Bagaimana kalau setahun? tentu akan mencapai 14. 976 gelas.
Ini baru untuk siswa, belum dihitung dari guru, dan ketika ada acara seperti rapat, dan kegiatan lainnya seperti kegiatan Majelis Ta'lim Siamasei juga ditempatkan di madrasah, belum lagi siswa dari MIS yang bermain di area MTs termasuk kegiatan sore oleh para pemuda Taccorong yang menjadikan sarana olahraga madrasah sebagai tempat latihan futsal mereka. Tentu semuanya berdampak sulitnya mengelola sampah plastik dari bekas air kemasan.
Dengan kondisi ini perlu adanya langkah tepat dalam penanganan sampah plastik, karena bisa dipastikan dalam beberapa tahun kedepan MTs Al-Abrar Panggala akan tenggelam dari limbah palstik, Olehnya itu, salah satu solusi yang diterapkan di sekolah tersebut adalah:
- Warga Madrasah dan Pengunjung wajib membuang sampah gelas plastik pada tempat yang telah disiapkan.
- Setiap kelas diminta menyiapkan karung sebagai tempat penyimpanan gelas plastik
- Setiap siswa sebelum masuk kelas terlebih dahulu memungut sampah gelas plastik dan disimpan dalam karung begitupun sebelum pulang.
- Cara menyimpan sampah harus tersusun rapih
- Dalam jumlah tertentu, pihak madrasah akan menghubungi pengusaha plastik di kabupaten Bulukumba untuk dijual, dan hasil penjualannya dikembalikan kepada Bendahara kelas untuk dijadikan KAS Kelas.
Lahan Sekolah kita kan luas, pohon-pohonnya juga sudah besar berjejer rapih, rumputnya kalau sudah di potong pakai mesin rumput juga cantikji dilihat. Tapi kalau ada sampah plastik berserakan, apalagi berwarna-wani, uh... jelekna diliat. Perlu mintongki ini bersatu untuk menangani sampah plastik". Ungkapnya.
0 Response to "Siswa MTs Al-Abrar Panggala Tangani Sampah Palstik, Begini Caranya.. "
Post a Comment