Suamiku Kurirku
Tinggal di perumahan sekolah dan sedikit berjarak dengan para tetangga sekitar merupakan kondisi yang kurang ideal dalam menjalankan sebuah usaha rumahan. Apalagi hingga saat ini isu covid-19 belum juga berakhir. Sekolah tidak boleh melakukan tatap muka dalam pembelajaran namun yang ada adalah belajar dalam jaringan. Hal ini menyebabkan kantin sepi dari pengunjung khususnya dari para siswa.
Awalnya saya tidak dapat menemukan ide bagaimana saya dan keluarga dapat terbiasa hidup dalam keadaan uang belanja yang tiap hari kian menipis, sementara arisan keluarga harus dipersiapkan, manalagi kalau ada undangan dan lain-lain semuanya harus masuk dalam perencanaan.
Suatu hari sedang membuat adonan donat di dapur tiba-tiba pundak saya seperti ada yang pukul, ternyata sang suami yang menghenttakkan dari lamunan karena mengetahui ternyata saya sedang terbawa suasana.
Sudahlah, jangan terlalu banyak membebani pikiranmu tentang apa dan bagaimana masa depan kita, ada Allah yang mengatur dan membagi rezki yang penting kita tetap berusaha ,berdoa dan tawakal insya Allah hidup kita akan dicukupkan. Bagiku kamu cukup menjadi seorang isteri dan ibu dari anak-anakku itu sudah luar biasa, apalagi kalau punya keahlian dalam membuat berbagai macam jenis kue-kuean. Insya Allah suamimu siap menjadi kurirmu".
Mendengar kata-kata motivasi dari Ayahnya anak-anak, seolah memberikan isyarat bahwa ia siap berbagi dalam segala hal, termasuk mendukung setiap usaha yang ingin aku kembangkan.
Kini usaha kue rumahan "Nukhta Donat" sedikit demi sedikit merangkak mulai dari menjual offline sampai online. Hasil olahan kue olahan kami bisa di temuai di kios-kios tetangga khusunya di Desa Taccorong dan sekitarnya, dan bagi anda yang maunya dimanja, mau diantarkan langsung ke depan pintu rumah, silahkan hubungi "Suamiku Kurirku" di nomor wa (085255080631) khusus wilayah taccorong dan polewali ongkir gratis.
0 Response to "Suamiku Kurirku"
Post a Comment