Curahan Hati Marbot Masjid Maqamu Iberahim Panggala bersama Jamaah Tetap
Desain Plafon yang bersusun dan terkesan menggantung
Plafon adalah bagian langit-langit dalam sebuah ruangan, dimana fungsinya selain untuk mengurangi hawa panas dari atap juga menambah kesan estetik atau keindahan dalam sebuah interior bangunan atau gedung. Namun apa jadinya bila sudah terlanjur mengeluarkan dana besar untuk sebuah plafon dengan desain yang wah tetapi justeru malah menambah masalah baru. Masalah baru yang admin maksudkan adalah adanya ketidaksesuaian antara desain plafon dengan desain sebuah bangunan.
Dalam sebuah contoh di salah satu Masjid di Desa Taccorong tepatnya di Masjid Maqamu Iberahim Panggala. Apabila diperhatikan pada gambar di atas seolah tak ada yang salah dengan desain plafon tersebut bahkan menurut admin plafon inilah yang terindah di Desa Taccorong. Akan tetapi salah seorang jama'ah tetap di masjid tersebut mengeluhkan bahkan tak segan mengusulkan kepada pengurus untuk dilakukan ubahan pada desain tersebut karena menurutnya hanya akan menjadi tempat bersarangnya burung gereja sehingga mengakibatkan lantai kotor oleh kotoran burung-burung yang bersarang dalam ruas plafon tersebut.
Namun menurut Doja atau yang dikenal dengan marbot masjid saat dikonfirmasi oleh admin menyatakan;
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan desain plafon, begitupula dengan burung-burung yang bersarang disana. Yang menjadi masalah mengapa burung bisa masuk ke masjid?"Menanggapi pernyataan sang marbot, admin langsung berasumsi bahwa kalau begitu berarti jendela masjid harus ditutup dengan kaca sehingga burung-burung tak dapat masuk ke masjid untuk bersarang lagi. Akan tetapi asumsi admin langsung ditanggapi oleh jama'ah yang lain
Kalau semua jendela ditutup dengan kaca, maka masjid ini tidak akan sesejuk ini lagi, tanpa kipas angin, tanpa AC masjid ini mengusung pendingin alami, murah dan sejuk. Udaranya bertiup melimpah dari tiga arah. Siapapun jama'ah akan betah berlama-lama untuk berinteraksi dengan Tuhan Sang Yang Maha Agung didalamnya."
Pembersihan sarang dilakukan sekali dalam dua minggu
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Pak A. Tamrin dan A. Akbar diselah-selah shalat ashar berjamaah adalah menutup jalan masuk burung-burung gereja ke masjid dengan menggunakan rang. Semua jendela dan ventilasi harus dipasangkan rang, Sehingga menghalangi burung dan udara tetap bebas berhembus dari ventilasi dan jendela. Begitupun pintu harus selalu tertutup setiap saat. Bahkan dengan nada canda beliau berpesan;
Kalau mauki mappasang plafon di masjidta, janganmaki yang adayya langka'na (beruas) kalau ada jendelata terbuka, nasusaijaki itu. Kita juga jama'ah disekitaran masjid harus shalat lima waktunya di masjid biar ada saingannya burung-burung memakmurkan masjid."
Akhirya admi hanya dapat menarik kesimpulan bahwa desai plafon harus menyesuaikan dengan keadaan ruangan. Ruang tertutup boleh dengan plafon beruas atau besusun. Sedangkan ruang yang te rbuka dan banyak ventilasi sebaiknya dengan desain plafon tanpa ruas.
Demikian sekedar berbagi, semoga berguna.
0 Response to "Curahan Hati Marbot Masjid Maqamu Iberahim Panggala bersama Jamaah Tetap"
Post a Comment